Sebagian ulama berpendapat bahwa tanda-tanda besar Kiamat ada sepuluh. Tanda besar yang paling pertama adalah keluarnya Dajjal. Namun beberapa waktu sebelum Dajjal keluar, Allah ta’aala akan munculkan pemimpin ummat Islam di akhir zaman, yakni Imam Mahdi. Ia akan mengeluarkan ummat dari kondisi dunia yang penuh kesewenang-wenangan dan kezaliman menjadi penuh keadilan dan perdamaian. Atau dengan kata lain ia bakal mengalihkan kita dari babak mulkan jabriyyan (kepemimpinan para penguasa yang memaksakan kehendak) menuju babak khilafatun ’ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan yang mengikuti pola kenabian). Ia bakal memimpin kita keluar dari kondisi dunia dewasa ini yang penuh kezaliman dan kekufuran menuju tegaknya kembali peradaban Islam penuh keadilan dan keimanan.
وأما المهدي الذي يملأ الأرض عدلا كما ملئت جورا
“Sedangkan Al-Mahdi ia akan penuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.” (Al-Hakim 8714)
Dialah sosok Imam Mahdi. Seorang lelaki yang namanya mirip dengan nama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Kurang lebih ia bernama Muhammad bin Abdullah rahimahullah.
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ
فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.”(HR Abu Dawud 9435)
Ada dua fenomena menjelang munculnya Al-Mahdi. Pertama, bilamana sudah terjadi fenomena sosial berupa perselisihan antar-manusia dan antar-kelompok manusia. Kedua, bilamana terdapat banyak gempa.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ وَزَلَازِلَ
فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ta’aala ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Dunia dewasa ini sudah diwarnai oleh kedua fenomena di atas secara signifikan. Perselisihan antar-manusia sudah luar biasa. Perselisihan antar-kelompokpun sudah luar biasa. Bahkan antar sesama muslim dan antar sesama organisasi Islam. Demikian pula dengan gempa. Sudah sangat sering kita mendengar adanya kejadian gempa dari waktu ke waktu. Silahkan buka situs www.USGS.com, yaitu situs resmi United States Geological Survey sejenis BMG-nya Amerika Serikat. Dalam situs tersebut dibeberkan updating gempa yang terjadi di negeri manapun lengkap dengan koordinat dan skala richter-nya. Dan jika kita melihat situs tersebut kita akan tercengang mendapati bahwa beberapa tahun belakangan ini terjadi peningkatan frekuensi gempa yang signifikan.
Artinya, ummat Islam harus bersiap siaga mengantisipasi kemunculan Imam Mahdi. Bila Al-Mahdi telah muncul setiap muslim diwajibkan untuk segera ber-baiat kepadanya. Bagaimanapun situasinya, setiap muslim mesti berusaha untuk memastikan dirinya bergabung ke dalam pasukan yang dipimpin oleh Imam Mahdi.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah 4074)
Mengapa Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan “walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju”? Sebab pada masa itu keadaannya sangat sulit. Bila kondisi dunia masih seperti dewasa ini boleh jadi berbagai media-massa justru menjuluki Imam Mahdi sebagai pimpinan teroris. Sehingga siapapun yang berfikir untuk ber-baiat dengannya pastilah berada dalam ancaman dituduh sebagai teroris. Hanya muslim-mu’min yang selalu mengharapkan ridho Allah ta’aala semata akan bersegera bergabung dengan Imam Mahdi. Sedangkan muslim yang selama ini sibuk mendahulukan ridho manusia daripada ridho Allah ta’aala dapat dipastikan tidak akan bersegera ber-baiat dengannya. Bahkan sangat mungkin mereka malah akan berfihak kepada barisan yang memerangi Al-Mahdi dan kaum muslimin yang dipimpinnya.
Muslim seperti apakah yang layak bergabung dengan pasukan Al-Mahdi? Mereka adalah:
Pertama, orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah ta’aala.
Kedua, bersikap lemah-lembut terhadap sesama orang beriman.
Ketiga, bersikap tegas dan tidak kompromi dengan kaum kuffar.
Keempat, selalu berjihad di jalan Allah ta’aala tanpa takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Termasuk tanpa takut dituduh teroris oleh mereka yang biasa menuduh.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah ta’aala akan mendatangkan suatu kaum yang Allah ta’aala mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.” (QS Al-Maidah ayat 54)
Mereka inilah yang sering dijuluki sebagai generasi pengganti. Semoga Allah ta’aala masukkan kita ke dalam golongan ini. Suatu golongan yang sadar akan pentingnya persiapan menyambut kehadiran pemimpin ummat di akhir zaman Imam Mahdi. Mereka menanti kedatangannya bukan dalam pengertian pasif dan fatalistik. Melainkan penuh kesabaran, keteguhan pendirian dan pengorbanan.
Mereka tidak tergoda hingar-bingar zaman penuh kezaliman dan fitnah babak mulkan jabriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak). Mereka sangat mengharapkan pertolongan Allah ta’aala semata dalam rangka menyambut zaman keemasan Islam penuh keadilan babak khilafatun ’ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan sesuai sistem kenabian) yang tidak mungkin diwujudkan kecuali melalui al-jihadu fi sabilillah dengan panglima Imam Mahdi. Wallahu a’lam bish-showwab.-
Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/bersiap-siaga-mengantisipasi-munculnya-imam-mahdi.htm
وأما المهدي الذي يملأ الأرض عدلا كما ملئت جورا
“Sedangkan Al-Mahdi ia akan penuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.” (Al-Hakim 8714)
Dialah sosok Imam Mahdi. Seorang lelaki yang namanya mirip dengan nama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Kurang lebih ia bernama Muhammad bin Abdullah rahimahullah.
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ
فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.”(HR Abu Dawud 9435)
Ada dua fenomena menjelang munculnya Al-Mahdi. Pertama, bilamana sudah terjadi fenomena sosial berupa perselisihan antar-manusia dan antar-kelompok manusia. Kedua, bilamana terdapat banyak gempa.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ وَزَلَازِلَ
فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ta’aala ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Dunia dewasa ini sudah diwarnai oleh kedua fenomena di atas secara signifikan. Perselisihan antar-manusia sudah luar biasa. Perselisihan antar-kelompokpun sudah luar biasa. Bahkan antar sesama muslim dan antar sesama organisasi Islam. Demikian pula dengan gempa. Sudah sangat sering kita mendengar adanya kejadian gempa dari waktu ke waktu. Silahkan buka situs www.USGS.com, yaitu situs resmi United States Geological Survey sejenis BMG-nya Amerika Serikat. Dalam situs tersebut dibeberkan updating gempa yang terjadi di negeri manapun lengkap dengan koordinat dan skala richter-nya. Dan jika kita melihat situs tersebut kita akan tercengang mendapati bahwa beberapa tahun belakangan ini terjadi peningkatan frekuensi gempa yang signifikan.
Artinya, ummat Islam harus bersiap siaga mengantisipasi kemunculan Imam Mahdi. Bila Al-Mahdi telah muncul setiap muslim diwajibkan untuk segera ber-baiat kepadanya. Bagaimanapun situasinya, setiap muslim mesti berusaha untuk memastikan dirinya bergabung ke dalam pasukan yang dipimpin oleh Imam Mahdi.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah 4074)
Mengapa Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan “walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju”? Sebab pada masa itu keadaannya sangat sulit. Bila kondisi dunia masih seperti dewasa ini boleh jadi berbagai media-massa justru menjuluki Imam Mahdi sebagai pimpinan teroris. Sehingga siapapun yang berfikir untuk ber-baiat dengannya pastilah berada dalam ancaman dituduh sebagai teroris. Hanya muslim-mu’min yang selalu mengharapkan ridho Allah ta’aala semata akan bersegera bergabung dengan Imam Mahdi. Sedangkan muslim yang selama ini sibuk mendahulukan ridho manusia daripada ridho Allah ta’aala dapat dipastikan tidak akan bersegera ber-baiat dengannya. Bahkan sangat mungkin mereka malah akan berfihak kepada barisan yang memerangi Al-Mahdi dan kaum muslimin yang dipimpinnya.
Muslim seperti apakah yang layak bergabung dengan pasukan Al-Mahdi? Mereka adalah:
Pertama, orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah ta’aala.
Kedua, bersikap lemah-lembut terhadap sesama orang beriman.
Ketiga, bersikap tegas dan tidak kompromi dengan kaum kuffar.
Keempat, selalu berjihad di jalan Allah ta’aala tanpa takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Termasuk tanpa takut dituduh teroris oleh mereka yang biasa menuduh.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah ta’aala akan mendatangkan suatu kaum yang Allah ta’aala mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.” (QS Al-Maidah ayat 54)
Mereka inilah yang sering dijuluki sebagai generasi pengganti. Semoga Allah ta’aala masukkan kita ke dalam golongan ini. Suatu golongan yang sadar akan pentingnya persiapan menyambut kehadiran pemimpin ummat di akhir zaman Imam Mahdi. Mereka menanti kedatangannya bukan dalam pengertian pasif dan fatalistik. Melainkan penuh kesabaran, keteguhan pendirian dan pengorbanan.
Mereka tidak tergoda hingar-bingar zaman penuh kezaliman dan fitnah babak mulkan jabriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak). Mereka sangat mengharapkan pertolongan Allah ta’aala semata dalam rangka menyambut zaman keemasan Islam penuh keadilan babak khilafatun ’ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan sesuai sistem kenabian) yang tidak mungkin diwujudkan kecuali melalui al-jihadu fi sabilillah dengan panglima Imam Mahdi. Wallahu a’lam bish-showwab.-
Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/bersiap-siaga-mengantisipasi-munculnya-imam-mahdi.htm
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar