Ketua MRP: Kapolda Perlu Berikan Kronologi Tertembaknya Mako Tabuni kepada MRP
Timotius Morib Ketua MRP |
JAYAPURA - Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib menegaskan, MRP minta kepada aparat keamanan agar tidak ada lagi penembakan terjadi serta pertumpahan darah, setelah tertembaknya Mako Tabuni, Kamis lalu.
Atas tertembak matinya Mako Tabuni, MRP juga menyatakan turut berbela sungkawa. Ketua MRP juga menyatakan menyesalkan semua aksi teror yang dilakukan OTK maupun Penembak Misterius ‘Petrus’ di Kota Jayapura dalam dua bulan belakangan ini, Mei- Juni, khusus menyesalkan kejadian di Perumnas III Waena, Kamis lalu.
Rasa belangsungkawa dan penyesalan terhadap hal itu, diungkapkan Ketua MRP kepada wartawan di Kantor MRP, Selasa( 19/6/2012). Murib menegaskan, di Papua tidak ada namanya OTK atau ‘petrus’ yang melakukan penembakan kepada warga sipil. Bila tertembaknya Mako Tabuni pada Kamis lalu, lantas Polisi menemukan ada senjata atau pistol dan lainnya, maka menjadi tugas aparat untuk mengungkap, siapa otak di baliknya.
Namun, lain pihak tertembaknya Mako Tabuni, justru banyak saksi masyarakat yang menyaksikan peristiwa itu. Dan laporan yang masuk kepada MRP bahwa saat itu Mako tidak melakukan perlawanan, tetapi bila memang ada pernyataan terdapat pistol atau senjata, maka aparatlah yang harus mengungkapkan dengan transparan.
“ Sebagai lembaga kultural MRP menyatakan, tertembaknya Mako hingga meninggalnya dia membuat masyarakat tidak senang, MRP sendiri menyesalkan hal itu. Seharusnya polisi tidak langsung melakukan penembakan, bila memang dia tidak melakukan perlawanan, sebab penembakan yang dilakukan aparat berdampak sosial bagi masyarakat dan merupakan tindakan yang berlebihan. Ditegaskan, dengan tertembaknya Mako, maka MRP minta tidak ada lagi pertumpahan darah terjadi. Menurut Murib, sekalipun dalam semua rentetan kasus penembakan Polisi telah mengantongi identitas dan kriteria pelaku. “Untuk hal itu kami MRP menyatakan terima kasih karena aparat sudah bekerja, minimal mengenal identitas pelaku, berikut barang bukti serta mengambil langkah langkah,”katanya. Mengutip pernyataan Kapolda Papua yang menyatakan, pelaku penembakan di Kota Jayapura adalah orang yang sudah terlatih, lanjut Murib, lantas Polisi juga pada akhirnya menyimpulkan Mako Tabuni pelaku penembakan.
“Menurut kami, apakah benar Mako Tabuni ini masuk dalam kriteria orang terlatih, ini pertanyaan kami sebagai masyarakat awam, sebab setahu kami, Mako Tabuni adalah masyarakat biasa apakah dia terlatih atau tidak kami masih mempertanyakan hal itu,” sambungnya.
“ Kami berharap aparat kepolisian kedepannya dapat mengungkap dengan transparan identitas pelaku penembakan dan terbuka saja kepada publik untuk membuktikan bahwa memang aparat sudah bekerja dan buktinya aparat sudah mengantongi identitas pelaku, selanjutnya MRP sebagai lembaga kultural yang melindungi masyarakat asli Papua menyatakan aparat kepolisian perlu memberikan keterangan resmi kepada MRP tentang kronologis sesungguhnya, sehingga Mako Tabuni ditembak, karena hal ini menjadi pertanyaan semua masyarakat,” terang Murib.
Ia menghimbau masyarakat untuk menjaga diri, jangan melakukan hal hal yang dapat mencelakakan diri sendiri hingga menjadi korban. Diingatkan, bila masyarakat asli Papua mau menyampaikan aspirasi maka sampaikanlah dengan cara- cara yang baik kepada lembaga resmi, seperti DPRP.
Sumber: Bintang-Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar