Senin, 05 Maret 2012

Pemimpin PBB Ban Ki-moon Berbicara di Jakarta untuk di Forum Pertahanan


United Nations Secretary-General Ban Ki-moon (foto AP)
Sekjen PBB Ban Ki-moon akan menjadi pembicara kunci pada dialog pertahanan tingkat tinggi di Jakarta bulan ini akan mencakup diskusi tentang beberapa ancaman yang dihadapi wilayah ini.
Ban akan muncul bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Timor Timur Perdana Menteri Xanana Gusmao dan mantan presiden Filipina Fidel Ramos di Dialog Jakarta International Pertahanan, yang akan diselenggarakan 21-23 Maret.



Juga diharapkan menghadiri dialog adalah internasional pertahanan, keamanan dan pejabat intelijen, serta ahli di Eropa, Asia dan Pasifik.



Syarifudin Tippe, rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Senin, mengatakan bahwa Ban akan berbicara tentang non-perang operasi militer, termasuk penjaga perdamaian, anti-terorisme dan bantuan bencana alam.

"Tema ini merupakan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh negara," kata Syarifudin.



"Saat ini, negara tidak hanya perang wajah tetapi juga banyak jenis ancaman."



Syarifuddin mengatakan forum tersebut juga akan melibatkan diskusi ancaman spesifik yang dihadapi negara di Asia dan Pasifik, seperti kekerasan agama, pemberontak separatis dan penyebaran senjata.

"Ancaman ini memaksa kita untuk bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik. Kita juga harus menyelaraskan kecerdasan kita, militer dan polisi untuk menghadapi ancaman ini, "katanya.

Indonesia telah berjuang pemberontakan tingkat rendah di Papua selama bertahun-tahun.Thailand dan Filipina telah sama ditangani dengan pemberontak di negara mereka.


Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Sekjen PBB juga mengunjungi Pusat Penjaga Perdamaian Bahasa Indonesia di Sentul, Jawa Barat, yang diresmikan pada 19 Desember.

Pusat, yang akan rumah kontraterorisme regional dan bantuan bencana pusat pelatihan, Universitas Pertahanan Indonesia dan kekuatan siaga yang dapat merespon dengan cepat terhadap bencana alam dan misi penjaga perdamaian PBB, diharapkan akan beroperasi penuh pada tahun 2014.

Ban dan Yudhoyono juga dijadwalkan menghadiri reuni pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di Bosnia pada 1990-an. Pada tahun 1995, Yudhoyono pengamat kepala militer Indonesia untuk pasukan penjaga perdamaian PBB di Bosnia-Herzegovina. Ismira Lutfia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar