Rabu, 11 Januari 2012

Imparsial Ingatkan Kampanye Papua Merdeka di Luar Negeri

Papuan (foto Medin)
JAKARTA--MICOM: Pemerintah harus mewaspadai kampanye-kampanye terbuka yang digelar sejumlah aktivis Papua Merdeka di luar negeri. Kampanye itu efeknya bisa jauh lebih berbahaya ketimbang gerakan mengangkat senjata yang dipertontonkan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hal itu diutarakan Direktur Imparsial Poengky Indarti saat ditemui di Kantor Imparsial, Jakarta, Rabu (11/1).

"Memang masih sporadis kampanye ini. Tapi negara-negara luar mulai memperhatikan apa yang terjadi di Papua, terlebih setelah sejumlah video tentang kekerasan di Papua dirilis di Youtube, beberapa waktu lalu," katanya.


Menurutnya, para peserta kampanye merupakan bekas OPM yang melarikan diri, mahasiswa dan warga Papua yang bekerja di luar negeri. "Di forum-forum internasional, di jalanan, dan di berbagai pertemuan mereka menggelar kampanye. Bukan hanya di Australia saja yang berdekatan dengan Papua, tapi juga di Belanda dan beberapa negara di Eropa," tuturnya.

Ditambahkan Poengky, saat ini memang skala kampanyenya masih kecil dan belum satu komando. Namun, jika pemerintah abai dan tidak segera memperhatikan kesejahteraan rakyat Papua, kampanye bisa meluas meraih simpati dari aktor-aktor internasional. "Kalau sudah mendapat dukungan dari negara-negara luar bisa gawat situasinya," katanya.

Poengky juga menantang polisi untuk segera memberantas kelompok-kelompok separatis di Papua yang selama ini meresahkan. "Mereka itu tidak sekuat GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Mereka terpecah-pecah dan ideologinya semata-mata duit. Bahkan di satu wilayah pun, satu sayap OPM bisa bermusuhan dengan kelompok lain. Jadi aneh kalau dibilang polisi dan TNI sulit untuk memberantasnya," tandasnya. (*/OL-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar