Kamis, 23 Februari 2012

Tarik militer organik di Papua

Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pemuda Papua meminta pemerintah menarik TNI organik yang melakukan pengamanan di Papua agar penanganan persoalan Papua bisa diselesaikan secara baik.

"Mengatasi persoalan di Papua harus melalui pendekatan sipil, bukan melalui pendekatan militer yang selama ini telah dilakukan," kata salah seorang Pemuda Papua, Hironimus Hilapok, di Kantor Yayasan Bung Karno, Jakarta, Kamis.


Ia menilai pendekatan pemerintah untuk mengatasi persoalan Papua belum tepat. Terlebih, banyak terjadi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan aparat keamanan.

"Persoalan kesejehteraan masyarakat Papua pun belum diselesaikan dengana baik. Masih banyak warga Papua yang tinggal di lereng gunung, kesejahteraannya memprihatinkan, kesehatan dan belum ada rasa aman bagi warga Papua. Ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah pusat," tegas Hironimus.

Salah seorang pemerhati persoalan Papua, Leo Hartono, mengatakan, sebelum melakukan penanganan untuk mengatasi persoalan Papua, pemerintah harus menarik prajurit TNI organik yang ada di Papua.

"Pemerintah harus memberikan rasa aman terlebih dahulu kepada warga Papua. Harus dicapai suasana damai, jangan ada lagi kekerasan dan penggunaan senjata api," kata Leo yang juga menggagas diskusi dan pertemuan tersebut.

Persoalan Papua, kata dia, cukup banyak karena bukan hanya persoalan kesejahteraan, melainkan faktor sejarah, keadilan dan lainnya. (*)
Editor: Ade Marboen




Tidak ada komentar:

Posting Komentar