Jumat, 08 Juni 2012

Kasus Wamena, Kontroversi Antara Dua Intitusi Polda Papua Vs Pagdam Cenderawasih

Siapa yang berbohong, Polda atau Pagdam Karena ke dua intitusi itu berbeda statement atas kasus Penembakan dan Pembakaran di wamena (6/6/12)

Pembakaran Rumah Warga oleh TNI
Kekerasan pecah di wamena setelah dua personil TNI batalyon wamena yang mengendarai sepeda motor menabrak hingga tewas seorang anak laki-laki.
Para keluarga tidak menerima anaknya mereka di tabrak, penduduk menyerang  kedua personil TNI tersebut diantaranya telah tewas dan satunya di rawat RS wamena.

Namun TNI Membantah (kompas) Hal itu, Kepala Penerangan Daerah Militer Cendrawasih Papua Letnan Kolonel Ali Hamdan Bogra membantah adanya berita yang menyebutkan bahwa prajurit TNI melakukan penembakan kepada belasan warga sipil dan pembakaran puluhan rumah di Wanema, Papua, Rabu malam lalu.

"Kami tidak membakar rumah warga, itu mustahil. Kami adalah prajurit, tidak mungkin kami melakukan hal itu," tegas Ali Hamdan seperti dilansir situs berita Australia

Tetapi Polda Papua membenarkan (kompas), TNI yang melakukan Penembakan sampai membakar rumah warga yang merabat di dalam kota.

"Menyusul kecelakaan lalu lintas itu, tentara dari sebuah pos militer setempat datang dengan dua truk dan membalas dengan menembaki warga sekitar, serta membakar sejumlah rumah," kata Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution. "Kejadian itu menyebar hingga ke pusat kota, di mana sejumlah toko dan rumah juga terkena tembakan," kata Saud Usman lagi.

Pemberitaan Polda di perkuat oleh Bupati jayawijaya ( Jhon Wetipo),  Bupati Jayawijaya Jhon Wetipo membenarkan adanya penembakan oleh militer terhadap warga sipil di wilayahnya pada Rabu (6/6/2102) malam.
Tentara, kata Wetipo, menembak mati satu orang dan melukai 17 orang lainnya. Satu orang dari 17 yang terluka kini dalam kondisi kritis. Wetipo menambahkan, setidaknya 37 rumah terbakar dalam peristiwa itu. Namun, kondisi itu berlangsung normal pada Kamis 

Demi nama baik intitusi TNI dan Polri, para politisipun angkat bicara, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR - RI), dari Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dengan pesan singkat mengatakan, TNI dan Polri di Papua Diminta Kompak.

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian diminta kompak dalam mengatasi situasi memanas di Papua. Jika kedua institusi itu tidak serius mengusut berbagai kasus di Papua, khususnya penembakan, maka akan merugikan kedua institusi itu sendiri.

Sekjen PDI-P itu berharap agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan instruksi kepada jajaran Polri, TNI, dan intelijen agar membentuk tim khusus untuk menuntaskan masalah keamanan di Papua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar